Rabu, 23 Juli 2014

Lidah Buaya (Aloe vera L.)


Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Morfologi Sistematika Tumbuhan





Oleh:
Awal Azis Nugraha    31113008
Dede Isna H                31113010
Ina Lisnawati              31113021
Lyana Puspita             31113027
Ria Oktaviani              31113042
Selly Sutanti                31113046

PRODI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA
2014



KATA PENGANTAR
          Puji serta syukur hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunianya, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem saraf ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa di limpahkan kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW  dan semoga di limpahkan pula kepada keluarganya, serta kepada para pengikutnya yang setia, ta’at dan patuh kepada ajaran yang di bawanya sampai hari akhir.
Makalah ini yang berjudul “Lidah Buaya (Aloe vera L.diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah morfologi sistematika tumbuhan, harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
dosen dan mahasiswa di STIKes BTH. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunanya harapan besar kritik dan saran yang membangun tentang makalah ini.

                                                                                                           

Tasikmalaya, April 2014

Penyusun


                                                          DAFTAR ISI                                                   
KATA PENGANTAR............................................................................................      i
DAFTAR ISI...........................................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................................      1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sistematika...................................................................................................      2
B.     Morfologi.....................................................................................................      3
C.     Kandungan..................................................................................................      7
D.    Manfaat dan cara penggunaan.....................................................................      8
E.     Jurnal penelitian...........................................................................................   12
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan .....................................................................................................   14


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Aloe merupakan tanaman Liliaceae yang mempunyai banyak jumlah spesies yang berbeda, di antara spesies ini hanya satu jenis yang telah lazim digunakan sebagai tanaman obat sejak ribuan tahun yang lalu yaitu Aloe vera atau yang sering disebut dengan nama lidah buaya.
Lidah buaya (Aloe vera L.) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada dekade 1990-an, tanaman ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002). Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir.
Disamping itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat, makanan dan bahan minuman kesehatan. Bagian lidah buaya yang sangat bermanfaat adalah  daging daun yang memiliki lendir atau gel.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sistematika
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari lidah buaya adalah sebagai berikut:
                       
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Ordo: Asparagales
 Famili:
Asphodelaceae
 Genus:
Aloe
 Spesies: Aloe vera L.

Lidah buaya sama seperti tanaman lainnya yang mempunyai struktur akar, batang, daun dan bunga, namun yang sering digunakan di dalam pengobatan adalah bagian daun. Daun lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk tombak dengan helaian memanjang berupa pelepah dengan panjang mencapai kisaran 40–60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8–13 cm dan tebal antara 2–3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu- abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah dan lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Daun lidah buaya muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat daun lidah buaya dewasa. Namun tidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
B.     Morfologi
Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokan lagi menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruh dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman. Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Amerika dan Asia. Hal ini di karenakan lidah buaya dapat menutup stomatamya sampai rapat pada musim kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunya. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Karena tanaman lidah buaya juga termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologis tumbuhan tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM (crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari,stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranya dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam tubuh daunya dapat dipertahankan. Karenanya dia mampu bertahan hidup dalam kondisi bagaimanapun keringnya. Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah basah dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama Fusarium sp. yang menyerang pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidayanya tanaman lidah buaya relatif mudah dan relatif tidak memerlukan investasi yang cukup besar. Hal ini di sebabkan tanaman ini merupakan tanaman tahan yang dapat dipanen berulang-ulang dengan masa produksi 7-8 tahun. Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai hidup di tempat kering. Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga berbentuk lonceng.
Berikut adalah ciri-ciri dilihat dari Morfologinya :
1.      Batang



Aloe vera berbatang pendek berserat atau berkayu. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
2.      Daun
Daun tanaman Aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
3.      Bunga
Bunga Aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
4.      Akar
Akar tanaman Aloe vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.

C.     Kandungan
1.      Kulit daun

Kulit daun adalah bagian terluar dari struktur daun lidah buaya yang berwarna hijau. Sejauh ini belum ada tulisan mengenai zat yang terkandung di dalam kulit daun namun penelitian yang dilakukan Agarry., et al (2005) menunjukkan bahwa ekstrak kulit daun lidah buaya pada konsentrasi 25 mg/ml menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4 mm. Di dalam buku pengobatan menyatakan bahwa teh yang terbuat dari kulit daun lidah buaya dapat menghilangkan kecanduan merokok.
2.      Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat berbentuk cair, berwarna kuning dan rasanya pahit. Zat- zat yang terkandung di dalam eksudat adalah: 8- dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) dan glikosida (Aloins), biasa digunakan untuk pencahar.
3.      Gel
Gel merupakan bagian yang paling dalam dari daun yang berlendir. Gel bisa diperoleh dengan langkah menyayat bagian dalam daun setelah mengeluarkan eksudat. Di dalam gel lidah buaya mengandung sejumlah unsur-unsur antara lain : Air, karbohidrat, lemak, dan beberapa vitamin.

D.    Manfaat atau khasiat
1.      Khasiat Lidah Buaya Sebagai Anti Oksidan
            Lidah buaya dapat di manfaatkan sebagai anti Oksidan  sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mem­bantu mencegah penyakit degeneratif.
2.      Manfaat Lidah Buaya Untuk Penyembuhan Luka
            lidah buaya membantu untuk mengembalikan jaringan kulit yang luka. Untuk kegunaan ini biasanya dengan menggunakan gel lidah buaya yaitu bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, yang juga digunakan untuk membantu mengatasi masalah eksternal seperti masalah pada kulit, mulai dari luka bakar, jerawat hingga masalah kulit akibat gigitan serangga
3.      Khasiat Lidah Buaya Sebagai Antiinflamasi
            Lidah buaya dapat membantu mengatasi luka bakar, digigit serangga atau masalah pencernaan. Hal ini bisa diperoleh dengan cara meminum lidah buaya sebagai pengobatan secara internal. Jus lidah buaya dipercaya dapat membantu mencegah konstipasi dan melancarkan saluran pencernaan. Minuman ini dibuat dari gel yang dihasilkan oleh lidah buaya.
4.      Manfaat Lidah Buaya Sebagai Bahan Kecantikan
            lidah buaya banyak dipergunakan pada berbagai produk kosmetik, seperti krim, lotion, atau sabun. Kandungan lidah buaya di dalam produk kosmetik tersebut membantu meningkatkan kadar oksigen yang be'rguna bagi kulit, membantu menguat­kan jaringan kulit sehingga tidak mengendur, serta mem­bantu mencegah penuaan dini.
5.      Mengobati Radang
     Tenggorokan Radang tenggorokan dapat di obati dengan lidah buaya. Caranya yaitu gunakan satu batang daun lidah buaya yang sudah di cuci dan di kupas. Isinya di potong-potong atau di blender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Lalu minum hasil racikan tadi 3 kali dalam sehari.
6.      Mengobati Mata Lelah atau Capek Khasiat
                 lidah buaya yaitu untuk mengobati mata lelah atau capek. Mungkin kita habis bergadang dan kurang tidur atau habis melakukan perjalanan jauh atau bisa juga banyak tugas lembur sehingga kita terlalu lama di depan komputer yang mengakibatkan mata kita terasa pedih dan lelah. Hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan lidah buaya. Berikut cara penggunaanya. Untuk mengobati kelelahan mata, irislah bagian daun lidah buaya secara melebar lalu dinginkan dalam lemari es selama beberapa menit. Gunakan untuk mengompres mata yang lelah. Cukup mudah kan.
7.      Mengobati Ambeien dengan lidah buaya
                 Untuk mengobati ambeien gunakan setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat minumlah 3 kali sehari.
8.      Mengobati Sembelit
                 Sembelit juga dapat di obati dengan menggunakan daun lidah buaya yang di campur dengan madu. Caranya yaitu ambil setengah (1/2) batang daun lidah buaya cuci dan kupaslah. Isinya di potong kecil-kecil kemudian seduh dengan (1/2) gelas air. Berilah satu sendok makan madu lalu dalam keadaan hangat dimakan 2 kali sehari. Lakukan sampai sembelit benar-benar sembuh.

9.      Mengobati Diabetes Mellitus
                 Untuk mengobati diabetes mellitus bisa menggunakan dua batang daun lidah buaya. Daun tersebut di cuci, dibuang durinya dan di potong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas. Lakukan sampai diabetes mellitus benar-benar sembuh jangan lupa periksakan juga ke dokter.

10.  Potongan daun lidah buaya Menyuburkan rambut
                  lidah buaya Dalam tubuh manusia terdapat mahkota yaitu rambut. Rambut menjadi salah satu bagian yang harus di rawat dan di perhatikan kondisinya. Bagi yang merasa rambutnya kurang subur sehingga khawatir akan terjadi kebotakan berikut ada tips untuk menyuburkanya agar rambut tumbuh lebat dan indah. Untuk menyuburkan rambut bisa memanfaatkan daun lidah buaya. Caranya yaitu gunakan 2 pelepah lidah buaya, cuci lalu di kupas. Isinya di gosokkan pada kulit kepala yang telah di keramas sewaktu sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya bilaslah rambut agar bersih. Untuk hasil yang maksimal lakukan ini setiap hari selama 3 bulan.



11.  Mengobati Batuk Yang Membandel
                 Memang banyak di took-toko di sediakan berbagai obat batuk baik berbentuk tablet maupun sirup. Namun terkadang obat-obat tsersebut tidak memberikan kesembuhan justru malah menimbulkan gejala baru akibat dari efek samping yang terkandung dari bahan obat tersebut. Namun bagi yang menderita penyakit batuk yang membandel, ada cara alami dan efektif dan tentunya di jamin aman untuk di coba. Yaitu dengan menggunakan sebanyak 20 g daun lidah buaya yang telah di cuci bersih, dikupas, dipotong-potong. Lalu beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Untuk hasil maksimal ulangi selama 10 hari agar benar-benar terbebas dari batuk yang membandel.

E.     Jurnal Penelitian
1.      Amidah ahsad (2012), “Pemanfaatan lidah buaya (Aloe vera) menjadi produk makanan berserat dengan penambahan berbagai jenis gula”. Dari hasil penelitian di simpulkan bahwa :
a. Lidah buaya dapat dibuat produk makanan dalam bentuk makanan berserat yang merupakan makanan berkalori rendah.
b.Makanan berserat dari lidah buaya dengan menggunakan berbagai jenis
gula mempunyai berat dan kenampakan morfologis serta kandungan gizi
yang baik untuk kesehatan.
c. Hasil yang paling optimal terhadap berat dan kenampakan morfologis
makanan berserat dari lidah buaya adalah pada perlakuan L3G1 (lidah buaya dengan menggunakan gula jawa pada pengenceran 1:6) yaitu berat 625 gr,tebal 3,1 cm, mempunyai tekstur yang kenyal, serta mempunyai kandungan gizi yang maksimal yaitu karbohidrat pada perlakuan L3G2 = 7,29%, vitamin C pada L1G1 = 1,97%, Calsium pada L3 G2 = 6,87% dan protein pada L3 G2 = 3,25%.

2.      Muhfilah Ramadiah,dkk (2012)  “Pembuatan tepung lidah buaya (Aloe vera.L)  dengan metode foam mat-drying”. Dari hasil penelitian di simpulkan bahwa : Kombinasi konsentrasi antara mal-todekstrin dan tween 80 serta metode pengeringan (foam-mat drying) yang tepat akan menghasilkan tepung lidah buaya yang berkualitas dari segi nutrisi dan kenampakan (warna sesuai putih kekuningan).

3.      Noverita,S.V (2012)  “Pengaruh pemberian nitrogen dan kompos terhadap komponen pertumbuhan  tanaman lidah buaya (Aloe vera.L)”. Dari hasil penelitian di simpulkan bahwa :  Pelakuan pemberian pupuk nitrogen berpengaruh pada jumlah daun dan jumlah anaknnya, tetapi tidak berpengaruh pada pertumbuhan tinggi dan diameter batang.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tumbuhan yang berasal dari afrika Tanaman sukulen tahunan.  Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel.  Lidah buaya dapat digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat, maupun minuman. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Aloe perryi dan Aloe ferox.  Di antara ketiga jenis Aloe tersebut, hanya jenis Aloe vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika.
Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu  aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri.  Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta sejumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa  serta enzim-enzim oksidase
Produk yang dihasilkan dari lidah buaya dapat berupa shampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya malahan sekarang telah dijual dalam bentuk minuman koktail.  Kegunaannya bagi kesehatan manusia antara lain untuk mengobati sakit kepala/pusing, sembelit, kejang pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencin manis, wasir, peluruh haid dan penyubur rambut.  Selain itu lidah buaya juga bermanfaat sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta mengurangi infeksi.






DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha setiawan. (2006) Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara: Jakarta
Hariana arief, (2011) Tumbuhan Obat dan Khasiat seri 3. Penebar Swadaya: Jakarta.
Suranto,Adji.2011.Dahsyatnya lidah buaya tumpas Penyakit.Jakarta: Pustaka Bunda.
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 2 [Agustus 2012] 125-137 Pembuatan Tepung [Ramadhia dkk]
Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 9, No. 2, 2008: 144 – 155 “Pemanfaatan lidah buaya”
Menjadi produk pangan” [Aminah,dkk]

Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI semester 1. Malang: Erlangga

0 komentar :

Posting Komentar