MAKALAH BIOLOGI
TENTANG SISTEM SARAF
Di susun oleh :
Awal Azis Nugraha
Ashry Nurrachmah
Dede Isna Hermawati
Dewi
Intan Wulansari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Program Studi Farmasi
2013
KATA PENGANTAR
Puji serta
syukur hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunianya, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem saraf ini. Shalawat
dan salam semoga senantiasa di limpahkan kepada junjunan kita, Nabi Muhammad
SAW dan semoga di limpahkan pula kepada
keluarganya, serta kepada para pengikutnya yang setia, ta’at dan patuh kepada
ajaran yang di bawanya sampai hari akhir.
Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi, harapan penyusun semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa di STIKes BTH. Penyusun
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunanya
harapan besar kritik dan saran yang membangun tentang makalah ini.
Tasikmalaya, 28 Agustus 2013
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR................................................................................... ………i
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………. ..ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………………………………………… ..1
B.
Rumusan Masalah………………………………………………………......1
C.
Tujuan……………………………………………………………………....2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Saraf………………………………………………….....3
B.
Fungsi Sistem Saraf………………………………………………………...4
C.
Sel Saraf…………………………………………………………………….4
D.
Klasifikasi Sistem Saraf…………………………………………………….8
E.
Impuls………………………………………………………………………14
F.
Mekanisme Pengahantar Impuls……………………………………………16
G.
Kelainan Pada Sistem Saraf…………………………………………….......19
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………..24
B.
Saran………………………………………………………………………24
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?,
bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat,
mendengar dan lain sebagainya? mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini
akan membahas tentang
sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap
rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di
otak. Kemudian otak akan meneruskan
rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud sistem saraf ?
2.
Apa struktur neuron ?
3.
Apa
saja fungsi neuron ?
4.
Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
5.
Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
6.
Apa
saja kelainan pada system saraf ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah
ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi
2. Untuk mengetahui pengertian, struktur, fungsi, dan
klasifikasi neuron
3. Untuk
mengetahui mekanisme penghantar impuls
4. Untuk mengetahui kelainan pada system saran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi
sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus
dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1. Reseptor, adalah alat penerima
rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
2.
Penghantar impuls, dilakukan oleh
saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada
serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf
disebut neuron.
3.
Efektor,
adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
B.
Fungsi Sistem Saraf
1.
Untuk mengetahui kejadian atau perubahan yang terjadi di
sekitar kita, dilakukan melalui alat indera.
2.
Mengendalikan
tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada tubuh kita.
3.
Mengendalikan
kerja organ-organ tubuh
C.
Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Gambar 1. Bagian-bagian sel saraf
1.
Badan sel
Badan sel
saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi
untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan
sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,
lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma
tempat transportasi sintesis protein.
2.
Dendrit
Dendrit
adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
3.
Akson
Akson
disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput
mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat
jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann
yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit
dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Ada
tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya,
yaitu:
a. Sel
saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera.
b. Sel
saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke
efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau
diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
c. Sel
saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf
motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan
antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit
dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi
zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut
berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.
Pembagian sel neuron berdasarkan fungsinya dibedakan
menjadi tiga, yaitu saraf sensorik/aferen, saraf motorik/eferen dan saraf
asosiasi/interneuron.
- Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
- Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari SSP ke efektor.
- Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan saraf sensorik dengan sarf motorik di dalam SSP.
Pembagian sel neuron berdasarkan strukturnya
dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron
multipolar.
- Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang.
- Neuron bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.
- Neuron multipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.
Gambar 2. Jenis Sel Neuron
D.
Klasifikasi Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis
dan sistem saraf otonom. mempunyai 3 materi esensial yaitu:
a. Badan sel yang membentuk bagian
materi kelabu
b. Serabut saraf yang membentuk bagian
materi putih
c. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan
ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau
kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang
belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih.
1. Sistem Saraf
Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum
tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,
dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan
a.
Otak
Otak terdiri
dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan
mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas
permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga
sebagai pusat
penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih
berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel
saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu
1) Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan
berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang
menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus,
hipotamus.
2) Otak besar (Cerebrum)
Otak besar
mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat
bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area
motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain
itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini
berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan
belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang
mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan
pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
thalamus terdiri dari
sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat
penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya
untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam
korteks.
3) hypothalamus berfungsi untuk
mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
b.
Otak tengah (Mesencephalon)
Otak
tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar
endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
c.
Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak
belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon. Metencephalon
berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli. Sedangkan mielencephalon
berkembang menjadi medulla oblongata.
1) Otak kecil (serebelum)
Serebelum
mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
2) Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum
sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
3) Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan
varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
4) Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas
sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk
ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor.
2. Sistem Saraf
Perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak
dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh
yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot,
kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem
saraf perifer tidak
dilindungi tulang. Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang.
a. Saraf sensoris (saraf aferen) disebut juga sel saraf indera,
karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang)
b. Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi membawa rangsangan
(impuls) dari pusat saraf ke otot atau kelenjar berupa respon.
1)
Saraf
Volunter/Somatik (disadari)
Yaitu sistem saraf yang mengatur
segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat
atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi
dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang
belakang (spinal).
2)
Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak
Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran
dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung,
gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal
dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik
dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion
yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ
yang dibantu. Sistem
saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis).
System saraf parasimpatetik : memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan
darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara system
saraf simpatetik kebalikannya.
a. Parasimpatik
1) mengecilkan pupil
1) mengecilkan pupil
2) menstimulasi aliran ludah
3) memperlambat denyut jantung
4) membesarkan bronkus
5) menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
6) mengerutkan kantung kemih
b. Simpatik
1) memperbesar pupil
2) menghambat aliran ludah
3) mempercepat denyut jantung
4) mengecilkan bronkus
5) menghambat sekresi kelenjar pencernaan
6) menghambat kontraksi kandung kemih
E.
Impuls
Impuls
adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian
pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai
berikut.
1. Perubahan dari dingin menjadi panas.
2. Perubahan dari tidak ada tekanan
pada kulit menjadi ada tekanan.
3. Berbagai macam aroma yang tercium
oleh hidung.
4. Suatu benda yang menarik perhatian.
5. Suara bising.
6. Rasa asam, manis, asin dan pahit
pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke
efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi
karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
b.
Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
sangat singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai
berikut.
1) Terangkatnya kaki jika terinjak
sesuatu
2) Gerakan menutup kelopak mata dengan
cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
3) Menutup hidung pada waktu mencium
bau yang sangat busuk.
4)
Gerakan tangan menangkap benda yang
tiba-tiba terjatuh.
5)
Gerakan tangan melepaskan benda yang
bersuhu tinggi
F.
Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya
melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua
cara tersebut.
1.
Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun
tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf
beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat
di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra
menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan
potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf.
Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai
dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya
selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang
dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold)
tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi
bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung
akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar
pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
2.
Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik
temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di
dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil
berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir
pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari
sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls
sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran
pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa
asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin
yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis
dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan
asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila
asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase
yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot?
Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran
pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang
mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf
lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara
sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah
yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi
secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi
dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari
terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori
ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di
dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke
efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung
(asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf
penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
G.
Kelainan Terhadap Sistem Saraf
Ada beberapa macam kelainan akibat sistem saraf pada manusia
terganggu, antara lain :
1. Epilepsi
Berasal dari bahasa yunani berarti
kejang atau dalam bahasa Indonesia sering disebut penyakit ayan , yaitu gangguan
saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala biasanya disertai perubahan
kesadaran. Kejang
terjadi ketika ledakan impuls listrik di otak melewati batas normal mereka.
Beberapa penyebab utama epilepsi meliputi:
a. kurang/rendahnya oksigen saat dilahirkan
b. Kepala mengalami cedera dalam proses
kelahiran
c. Kepala cedera saat anak-anak/dewasa
d. tumor otak
e.
kondisi
genetik yang mengakibatkan cedera otak, seperti tuberous sclerosis
f. infeksi seperti meningitis atau
ensefalitis
g. stroke atau jenis lain dari
kerusakan otak
h. kadar abnormal zat-zat dalam
tubuh seperti natrium atau gula darah.
Kejang-kejang
dapat menghasilkan :
1)
Kebingungan
2)
Gerakan
menghentak yang tidak terkontrol pada tangan dan kaki
3)
Hilang
kesadaran secara total
Obat
yang dapat digunakan untuk epilepsi yaitu golongan Hidantoin ( Fenitoin ) , karbamazepin
dan klorazepam.
2. Meningitis
Meningitis yaitu peradangan selaput otak (meninges), yang
disebabkan oleh bakteri pneumoniae
(pneumococcus),
Haemophilus influenzae (haemophilus), Listeria monocytogenes (listeria) yang dapat
menyebabkan peradangan. Gejala awal meningitis yaitu :
a.
Demam
tinggi
b.
Sakit
kepala tak kunjung henti
c.
Mual
dan muntah
d.
Nyeri
otot sendi
Pengobatannya dengan vaksinasi seperti
Hib , PCV7 , PPV , dan MCV4 .Neisseria meningitis atau bakteri dan virus lainnya seperti Streptococcus.
3. Neuritis
Neuritis yaitu gangguan pada saraf sistem saraf tepi
(perifer) yang disebabkan adanya peradangan, paparan bahan kimia beracun,
ataupun tekanan (trauma) fisik
atau difisiensi vitamin B1, B6, B12. Gejala-gejalanya berkaitan dengan berbagai
jenis serat saraf yang rusak. Gejala-gejala akan timbul kalau
serat saraf pengindera mengalami kerusakan, seperti rasa nyeri yang menusuk,
panas dan gatal, ditusuk-tusuk jarum dan lumpuh. Kerusakan serat saraf
penggerak dapat melemahkan otot yang lama kelamaan menjadi lumpuh total dan
mengecil.
4. Hidrosefalus
Hidrosefalus
merupakan peradangan selaput otak (serebrospinal) sehingga cairan otak
terkumpul di otak. Akibatnya kepala si penderita membesar.
Gambar 3. Hidrosefalus
5. Alzheimer
Alzheimer umumnya menyerang orang berusia di atas 65 tahun.
Gangguan Alzhimer ditandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita
Alzeimer juga kehilangan kemampuan unutk melakukan aktifitas sehari-hari. Tidak ada pengobatan yang dapat
menghentikan penyakit Alzheimer. Namun, bagi beberapa orang pada tahap awal dan
tengah penyakit, obat Aricept ®, Exelon ® atau Razadyne ® - sebelumnya dikenal
sebagai Reminyl ®
Gambar
4. Alzheimer
6. Parkinsonisme
Parkinsonisme Penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya
neurotranslator dopamin.
Gejalanya yaitu tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu
hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku
menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki
menjadi kecil dan kaku.
Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, seperti levodopa,
trihexylphenidyl HCL , selegiline Hcl.
Gambar
5. Alzheimer
7.
Neurasthonia ( Lemah Saraf )
Neurasthonia (
Lemah Saraf )
penyakit ini ada karena pembawaan
lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit
keracunan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel
saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer
terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
B.
Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain
membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku,
internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan
materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk
paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf diakses 27 agustus 2013
http://www.slideshare.net/irwanto/sistem-sara1-f-presentation diakses 29 agustus 2013
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-syaraf/ diakses 29 agustus 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat diakses 29 agustus 2013
http://www.slideshare.net/basil_miaw/power-point-anatomi-fisiologi-sistem-saraf diakses 29 agustus 2013
0 komentar :
Posting Komentar